ย
Salah satu sebab yang menjadikan tingkat kesulitan membaca dan memahami teks Arab semakin tinggi adalah multi fungsi ย yang dimiliki oleh satu lafadz. Salah satu contohnya adalah tentang lafadz ููููููุง. Lafadz ููููููุง memiliki multi fungsi yang tentunya antara fungsi yang satu dengan yang lain memiliki pengertian yang berbeda.
Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi ย yang dimiliki ย oleh lafadz ููููููุง ย ada tiga, yaitu: 1. ุญูุฑููู ุงู ูุชูููุงุนู ููููุฌูููุฏู , 2. ุญูุฑููู ุชูููุจูููุฎู[1] dan 3. ุญูุฑููู ุชูุญูุถูููุถู[2] .
1. Lafadz ููููููุง dianggap memiliki fungsi ุญูุฑููู ุงู ูุชูููุงุนู ููููุฌูููุฏู
ketika ia masuk pada jumlah ismiyyah. Merupakan sebuah kepastian bahwa jumlah ismiyah yang dimasuki oleh lafadz ููููููุง yang disebutkan hanyalah mubtadaโnya ย saja, ย sedangkan khabarnya pasti dibuang yang ditakwil dengan lafadz ู ูููุฌูููุฏู ย atau ุญูุงุตููู. lafadzููููููุง yang memiliki fungsi sebagai ุญูุฑููู ุงู ูุชูููุงุนู ููููุฌูููุฏู ย mengandung โmakna syaratโ sehingga pasti memiliki jawab syarat. lafadz ููููููุง yang memiliki fungsi sebagai ุญูุฑููู ุงู ูุชูููุงุนู ููููุฌูููุฏู ย pasti dilengkapi oleh dua jumlah; yang pertama adalah jumlah ismiyyah dimana khabarnya pasti dibuang dan yang kedua adalah jumlah fiโliyyah atau jumlah ismiyah yang dimasuki ููุงูู yang berfungsi sebagai jawab syarat.
Yang dimaksud dengan ุญูุฑููู ุงู ูุชูููุงุนู ููููุฌูููุฏู adalah tercegahnya realisasi dari jumlah yang kedua karena adanya jumlah yang pertama. Lafadz ููููููุง yang memiliki fungsi sebagai ุญูุฑููู ุงู ูุชูููุงุนู ููููุฌูููุฏู dari sisi arti biasa diterjemahkan dengan: โseandainya tidak/bukanโ. Hal ini dapat dicontohkan sebagai berikut:
ููููููุง ุฎูุงููุฏู ููุณูุงููุฑู ู ูุญูู ููุฏู : โseandainya tidak ada Khalid, maka Muhammad pasti bepergianโ (Muhammad tidak jadi bepergian karena adanya Khalid)
Lafadzย ููููููุง dalam contoh di atas disebut sebagai ุญูุฑููู ุงู ูุชูููุงุนู ููููุฌูููุฏู karena ia masuk pada jumlah ismyiyah. jumlah ismiyyah yang dimasuki ููููููุง hanya disebutkan mubtadaโnya saja (yaitu lafadzย ุฎูุงููุฏู), sedangkan khabarnya dibuang (yaituย berupa lafadz ู ูููุฌูููุฏู ), sementara ย jumlah yang selanjutnyaย yang berfungsi sebagai jawab syarat dari ููููููุง adalah jumlah fiโliyyah yang berupa ุณูุงููุฑู ู ูุญูู ููุฏู ย . Yang dimaksud dengan ุญูุฑููู ุงู ูุชูููุงุนู ููููุฌูููุฏู adalah tercegahnya realisasi dari jumlah yang kedua karena adanya jumlah yang pertama. Karena demikian, makaย contoh di atas dapat dimaknai dengan โkepergian Muhammad menjadi tercegah karena adanya Khalidโ
- ููููููููุง ููุถููู ุงูููู ุนูููููููู ู ููุฑูุญูู ูุชููู ููููููุชูู ู ู ููู ุงููุฎูุงุณูุฑูููู : โseandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugiโ. (Kamu tidak jadi termasuk orang yang merugi karena adanya karunia dan Rahmat Allah I).
Lafadzย ููููููุง ย dalam contoh di atas disebut sebagai ุญูุฑููู ุงู ูุชูููุงุนู ููููุฌูููุฏู karena ia masuk pada jumlah ismiyyah. jumlah ismiyyah yang dimasuki ููููููุง hanyaย disebutkan mubtadaโnya saja (yaitu lafadz ููุถููู ุงูููู), sedangkan khabarnya ย dibuang (yaituย berupa lafadz ู ูููุฌูููุฏู), sementaraย jumlah yang selanjutnyaย yang berfungsi sebagai jawab syarat dari ููููููุง adalah jumlah ismiyyah yang berupa ููููููุชูู ู ู ููู ุงููุฎูุงุณูุฑูููู. Yang dimaksud dengan ุญูุฑููู ุงู ูุชูููุงุนู ููููุฌูููุฏู adalah tercegahnya realisasi dari jumlah yang kedua karena adanya jumlah yang pertama. Karena demikian, makaย contoh di atas dapat dimaknai dengan โ kamu termasuk orang yang merugi menjadi tercegah karena adanya karunia dan Rahmat Allahโ
2. Lafadz ููููููุง ย ย dianggap memiliki fungsi ุชูููุจูููุฎ atau ุชูุญูุถูููุถ
Dianggapย memiliki fungsiย ุชูููุจูููุฎ atau ุชูุญูุถูููุถ ketika masuk pada jumlah fiโlyiyah. Disebut memiliki fungsi ุชูููุจูููุฎ ketika fiโil yang digunakan dalam jumlah fiโliyyah adalah fiโil madli, dan disebut memiliki fungsi ุชูุญูุถูููุถ ketika fiโil yang digunakan dalam jumlah fiโliyyah adalah fiโil mudlariโ. Lafadz ููููููุง yang memiliki fungsi ุชูููุจูููุฎ atau ุชูุญูุถูููุถ tidak memiliki makna syarat, sehingga tidak membutuhkan jawab syarat.
Perbedaan antara ุชูููุจูููุฎ dan ุชูุญูุถูููุถ terletak pada: ุชูููุจูููุฎ merupakan anjuran yang bernada negatif, sedangkan ุชูุญูุถูููุถ merupakan anjuran yang bernada positif. Lafadz ููููููุง ketika masuk pada jumlah fiโiliyyah, apakah berfungsi sebagai ุชูููุจูููุฎ, ataukah berfungsi sebagai ุชูุญูุถูููุถ memiliki arti yang sama, yaitu: โmengapa tidakโ. Hal ini dapat dicontohkan sebagai berikut:
ููููููุง ุงุฌูุชูููุฏูุชู ย ย ย ย ย ย : โ mengapa kamu tidak bersungguh-sungguhโ.
Lafadz ููููููุง yang terdapat dalam contoh di atas memiliki fungsi ุชูููุจูููุฎ ย karena di samping ia masuk pada jumlah fiโliyyah, fiโil yang digunakan dalam jumlah fiโliyyah dimaksud merupakan fiโil madli (ุงูุฌูุชูููุฏู). Karena demikian, maka ungkapan di atas merupakan anjuran yang bernada negatif.
ููููููุง ุชูุณูุชูุบูููุฑููููู ุงูููู ย : โ mengapa kamu semua tidak memohon ampun kepada Allahโ
Lafadz ููููููุง ย yang terdapat dalam contoh di atas memiliki fungsi ุชูุญูุถูููุถ karena di samping ia masuk pada jumlah fiโliyyah, fiโil yang digunakan dalam jumlah fiโliyyah dimaksud ย merupakan fiโil mudlariโ (ุชูุณูุชูุบูููุฑููููู). Karena demikian, maka ungkapan di atas merupakan anjuran yang bernada positif.
___________
[1] Dari sisi Bahasa lafadz ุชูููุจูููุฎ merupakan bentuk Masdar dari ููุจููุฎู โ ููููุจููุฎู โ ุชูููุจูููุฎูุง yang berarti "mencela, menegur, mendampratโ.
[2] Dari sisi Bahasa lafadz ุชูุญูุถูููุถ merupakan bentuk Masdar dari ุญูุถููุถู โ ููุญูุถููุถู- ุชูุญูุถูููุถูุง yang berarti โmengajak, mendorong, menganjurkanโ.
ย _________ย Sumber : www.albidayahjember.comย _________
๐ฃ๐ฒ๐ฟ๐ถ๐ต๐ฎ๐น ๐๐ป๐ณ๐ผ ๐น๐ฒ๐ป๐ด๐ธ๐ฎ๐ฝ ๐๐๐ญ๐จ๐๐ ๐๐ฅ ๐๐ข๐๐๐ฒ๐๐ก, ๐ฐ๐ฒ๐ธ ๐น๐ถ๐ป๐ธ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ถ๐ธ๐๐ :ย https://yubi.id/metodealbidayah